Minggu, 28 September 2014

MENGHARAPKAN PEMBANGUNAN DAN MENANTIKAN PERUBAHAN DI INTAN JAYA




“Sebuah catatan harapan dan renungan masyarakat Intan Jaya”

**Oleh : Mianus Yarinap
Ainggaa Sonowi a emo ka,kainagata biga diali no ,sebuah kalimat harapan yang di ucapkan oleh seorang masyarakat dengan bahasa daerah  yang artinya Tuhan yesus ,mengapa daerah saya menjadi rusak.

Pengantar
Kabupaten Intan jaya,yang menjadi daerah otonom baru (DOB)  pada tahun  2009 berdasarkan UU No 54 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Intan Jaya .Awalnya Intan Jaya dipimpin oleh Maximus Zonggonau sebagai bupati Carateker. Pada tahun 2012 melalui  Pilkada  pertama di Intan jaya, terpilih Bupati Natalis Tabuni.SS,M.Si dan wakil Bupati Yan Kobogau.S.Th,M.Div ,kedua  putra terbaik Intan Jaya ini telah yang diamanatkan oleh masyarakat Intan Jaya untuk memimpin daerah Intan Jaya, sehingga di pundak mereka juga  masyarakat menaruh harapan yang besar agar pembangunan dan perubahan  di Intan Jaya dapat terjadi,demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Jumlah Penduduk kabupaten Intan Jaya kurang lebih 69.000 Jiwa yang menghuni delapan (8) Distrik, dan memiliki Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Intan Jaya, yaitu nomor 2 terendah di Provinsi Papua sesuai data Bappenas tahun 2010. Di satu sisi Indek Kemahalan Konstruksi (IKK) yang begitu tinggi, Sehingga tentu Pemerintah Daerah harus bekerja keras  dalam melaksanakan pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat.Pembangunan yang di lakukan adalah pembangunan secara fisik maupun non fisik,pembangunan fisik adalah menyangkut Infrastruktur untuk memperlancar dan membuka akses transportasi di intan Jaya yang akan  berdampak pada kemajuan daerah dalam bidang Ekonomi,Budaya,Sosial dan bidang yang lain.Sedangkan non fisik adalah menyangkut Sumber daya Manusia (SDM),Sumber daya manusia hanya dapat diciptakan melalui Pendidikan ,sehingga pendidikan  bagi masyarakat Intan Jaya,perlu di perhatikan secara serius,yaitu Pendidikan secara Formal dan non formal,Pendidikan Formal dapat dilakukan dengan cara membiayai mahasiswa untuk kuliah dalam segala bidang sesuai kebutuhan daerah ,dan pendidikan non formal melalui Pelatihan-pelatihkan Pegawai negeri Sipil untuk meningkatkan kemampuan kerja,Pelatihan kepada masyarakat yang Petani ataupun kepada ibu-ibu melalui program dari Pembinaan Kesejahteran keluarga (PKK) dengan tujuan agar masyarakat bisa mandiri dan sejahterah.Jika pendidikan diperhatikan secara serius maka,suatu daerah akan sangat cepat maju dan berkembang.
Pemerintah Daerah mempunyai Tugas melaksanakan pembangunan dan Pemberdayaan  didaerah berasaskan tiga asas yaitu : Asas Desentralisasi,Asas Dekonsentrasi dan asas Tugas Pembantuan (medebewind) tentunya melalui program-program kerja yang di susun dalam Rencana Kerta tahunan (RKT),Rencana kerja jangka menengah daerah (RPJMD),Rencana kerja jangka Panjang daerah (RPJPD),dan Rencana Strategis (Renstra) yang berpedoman pada UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah dan UU N0 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua dan PP No 28 tahun 2008 dan peraturan-Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan kerja pemerintah.
Oleh karena itu,Pemerintah Intan Jaya harus mempunyai inovasi dan kreatif serta harus mempunyai terobosan dalam melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan di Intan Jaya
Kondisi Intan Jaya terkini
Visi Bupati dan Wakil bupati terpilih yaitu Intan Jaya sehat,Intan Jaya Pintar dan Intan Jaya sejaterah,belum juga nampak,Sudah 2 Tahun pemerintahan berlangsung namun,masyarakat bertanya kapan pembangunan di Intan Jaya mulai berjalan.Dari balik gunung masyarakat intan jaya hanya bisa berharap pada Pemerintah agar pembangunan dapat terlihat jelas.harapan itu datang dari lubuk hati masyarakat Intan Jaya.Ibu-ibu tidak sabar menanti jalan bisa masuk sampai kampung mereka,agar hasil kebun mereka bisa di pasarkan.
Para Pegawai negeri Kabupaten Intan Jaya tidak tinggal di Intan jaya,mereka nampak berada di kabupaten Nabire,Timika ataupun Jayapura,ketika penulis bertanya,alasan mereka hanya karena kesejahteraan Pegawai di intan Jaya di abaikan,bagaimana kami mau tinggal di intan jaya,sedangkangkan anak kami butuh biaya sekolah,istri dan anak kami perlu makan.
Para mahasiwa asal Intan Jaya,berteriak dan terus menunutut hak-hak mereka namun tidak ada tanggapan dari pemerintah Intan Jaya,Pemberian bantuan pendidikan dan biaya Kontrakan mahasiswa  belum juga tuntas dan tidak berjalan transparan,kekecewaan mahasiswa terus di lontarkan,Mahasiswa perlu komunikasi dengan pemerintah namun tidak di layani.
Masyarakat Intan Jaya sakit hati,paskah Pemilihan Legislatif (PILEG 2014) karena suara mereka di perkosa oleh orang-orang yang tidak bertanggung- jawab,sakit hati di rasakan juga oleh para Caleg yang sudah nyata memperoleh Kursi DPRD namun,karena kepentingan para penjahat-penjahat demokrasi hak mereka hilang.Politik negatif menghancurkan daerah.dan menimbulkan bibit-bibit masalah baru yang nantinya merugikan daerah.
Hambatan hambatan di alami oleh pemerintah Kabupaten Intan Jaya, karena terjadi pemalangan di tempat-tempat Publik dan perkantoran oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menuntut hak-hak mereka.Karena Pemalangan yang di lakukan Aktivitas pembangunan dan roda pemerintahan tidak berjalan lancar dan perubahan hanya nampak sedikit.
Situasi Intan Jaya,harus segera di tanggapi secara serius,karena situasi masyarakat saat ini bukan hanya Tugas Pemerintah melainkan tugas seluruh lapisan masyarakat Intan Jaya,karena perlu kesepakatan semua dalam mewujudkan pembangunan daerah.

Saran dan Rekomendasi
Ketika penulis mengamati dan mempelajari,situasi dan kondisi Intan Jaya terkini penulis dapat memberikan  saran demi kepentingan daerah,yaitu :
1.      Kesejahteraan PNS harus terjamin
Kepala daerah harus,memperhatikan kesejahteraan PNS yang merupakan penyelenggara pemerintahan daerah,jika Kesejahteraan PNS di Intan Jaya terjamin maka mereka akan tinggal di Intan Jaya dan bekerja di Intan Jaya.
2.      Memperhatikan Sumber daya manusia secara serius
Agar daerah menjadi maju dan berkembang,maka Pemerintah harus serius menangani Pendidikan baik secara formal maupun Nonformal.
3.      Perlu dukungan dari masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
Masyarakat Intan Jaya harus mendukung Pembangunan dengan cara harus terbuka dan menerima pembangunan ,karena pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah adalah untuk umum dan demi kesejahteraan masyarakat.



4.      Menciptakan politik yang sehat
Semua Pihak yang berperan dalam politik baik lembaga politik (Parpol),Lembaga penyelenggara (KPU,PPS dan KPPS) dan Pemerintah harus mampu menciptakan politik yang sehat di Intan Jaya.
5.      Memperdayakan dan memperhatikan Hak-hak Orang Asli Papua
Pemerintah harus memperdayakan dan memperhatikan  orang asli Papua (OAP) dalam Rekrutmen misalnya CPNS maupun yang lain.
6.      Perlu komunikasi dan musyawarah langsung dengan masyarakat
Pemerintah kurang terbuka dan kurang berkomunikasi dengan masyarakat,sehingga menimbulkan isu-isu negatif yang merugikan Pemerintah.

Masyarakat Intan Jaya masih mengharapkan Pembangunan dan masih menantikan perubahan,walaupun tidak semudah membalikan telapak tangan karena membutuhkan proses yang panjang,namun Masyarakat merasakan belum mmelihat,mersakan dan mendengar apa yang akan pemerintah lakukan untuk kemajuan Intan Jaya.
Semoga catatan Harapan masyarakat Intan Jaya ,dapat menjadi dipahami secara positif ,demi Perubahan Daerah.(Ok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya menerima komentar anda